Kamis, 12 Februari 2015

Saudara dari Nusantara

Indonesia, sebuah negara dimana aku lahir, tumbuh, dan besar di dalamnya. Sungguh nikmat Tuhan yang besar bukan? Aku sudah tinggal di dalamnya 18 tahun lamanya, memang belum cukup lama dibanding dengan para pejuang bangsa yang telah memperjuangkan seluruh hidupnya untuk negeri ini. Negeri elok seperti yang tertuang dalam syair Rayuan Pulau Kelapa  dari Ismail Marzuki. Lantunan lagu yang begitu indah membuatku selalu bersyukur karena aku hidup di negeri ini.

Kurang lebih tujuh bulan yang lalu aku lulus dari sebuah Sekolah Menengah Atas di Bogor, Jawa Barat. Sungguh, suatu berkat yang tidak akan pernah ternilai karena dulu aku memilih untuk menjadi murid di sekolah itu. Di dalamnya, aku belajar banyak hal baik sisi akademik maupun non-akademik. Aku kenal banyak orang hebat disana, yang berasal dari seluruh Indonesia. 24 provinsi dari jumlah seluruh provinsi merupakan suatu hal yang langka bukan? Ya, dari situ aku belajar banyak tentang Indonesia, budaya, kesenian, bahasa, makanan, adat dan lain-lain.

Jika sebelumnya aku hanya mengenal budaya asalku, sekarang aku tahu lebih banyak dari Indonesia, setidaknya di setiap pulau aku punya teman disana. Kalau mungkin banyak orang bilang macam-macam tentang suatu kebudayaan tanpa mengenalnya, mungkin perkataan mereka tidak bisa dibenarkan 100%. Setelah kita mengenal lebih jauh tentang suatu kebudayaan dan menyaksikannya sendiri kita baru dapat mengatakan kebenaran. Sepeti yang dulu pernah aku alami, saat aku belum mengenal teman-temanku dari berbagai pulau. Setelah mengenal mereka, semuanya berubah dan rasa ingin tahuku pun bertambah karena Indonesia memang sangat beragam.

Jika aku dapat mengulas teman-temanku yang sangat beragam mungkin aku membutuhkan banyak kertas untuk menulisnya, tetapi kutipan lagu ini dapat menggambarkan indahnya Indonesia.

Dari Sabang sampai Merauke berjajar pulau-pulau,
Sambung-menyambung menjadi satu
Itulah Indonesia”

Sabang, ujung barat Indonesia. Aku memang belum pernah kesana, tetapi aku sangat menginginkan untuk berwisata kesana. Meskipun aku belum dapat mewujudkannya, tetapi aku sangat beruntung memiliki beberapa teman yang berasal dari sana. Mereka banyak sekali menceritakan tentang keindahan alam disana terlebih keindahan laut yang dulu pernah aku lihat dari foto-foto mereka. Sungguh alam Indonesia sangat kaya dan beragam untuk dijelajahi. Selain itu terdapat banyak kerajinan tangan yang pernah aku dapat dari teman-temanku, kopi aceh yang sangat nikmat pun sudah pernah aku coba tanpa membelinya. Satu hal yang sangat membuatku trenyuh adalah saat aku mendengar cerita-cerita mereka tentang musibah tsunami yang terjadi tahun 2004, sungguh sangat menguras hati mendengar mendengar kejadian itu.

Turun sedikit menuju Sumatera Utara. Tempat ini sangat beragam dalam hal kebudayaan dan yang unik adalah sistem tata nama yang mereka miliki. Dengan nama keluarga, mereka dapat merunut silsilah keluarga mereka. Oh iya aku sudah pernah mencoba pakaian adat Sumatera Utara loh, kain dan motifnya sangat indah dan unik untuk digunakan.

Sumatera Utara

Selain dua daerah diatas, aku juga mempunyai beberapa teman dari Jambi, Sumatera Barat, Bandar Lampung, Palembang, dan Riau. Yang aku suka saat liburan usai adalah mendapatkan oleh-oleh dari teman-temanku. Salah satu yang masih aku ingat adalah empek-empek asli  Palembang yang sangat nikmat rasanya. Ya bisa dikatakan kalau mencicipi makanan khas asli dari daerah asalnya memang berbeda jika kita membeli dari tempat lain. Padahal sebelumnya aku tidak pernah menyukai empek-empek, namun setelah mencobanya ternyata lidahku salah sebelumnya. Selain empek-empek, aku juga sangat menyukai makanan khas daerah Lampung yaitu keripik pisang. Aku dan teman-temanku suka menyebutnya dengan keripik jas-jus karena setiap keripik mempunyai banyak rasa yang sangat enak, namun aku lebih suka keripik dengan rasa coklat. Oh iya, aku pernah melihat pakaian adat Lampung juga. Kata temanku, pakaian adat ini lazim digunakan saat pesta pernikahan.

Lampung

Baru sampai Sumatera, di Jawa juga tidak kalah banyak budayanya. Mulai dari Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Madura. Yang sangat unik dari Jawa adalah banyaknya makanan daerah yang pernah aku coba. Mulai dari Cireng, Kerak Telor, Karedok, Sate, Seblak, Surabi, Wingko Babat, dan lain-lain. Selain itu terdapat bahasa daerah yang serupa namun tak sama disini. Seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur, sama-sama menggunakan bahasa Jawa namun di dalamnya masih ada bahasa yang mempunyai arti berbeda di Jawa Tengah dan Jawa Timur. selain itu terdapat tingkatan dalam bahasa Jawa yaitu Ngoko, Krama, dan Krama Inggil. Tak hanya itu, kita juga dapat menemukan aksen berbeda dalam bahasa Jawa, seperti ngapak yang terdapat di perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Jawa Tengah

Pindah ke Bali, menurutku pulau ini sangat indah untuk menjadi destinasi wisata. Begitu banyak pantai yang dapat ditemukan disana. Tidak hanya itu, danau, gunung, bukit, semuanya tak kalah menarik. Selain Bali, NTT dan NTB juga tidak kalah eksis dibandingkan Bali. Pulau Komodo, Gili Terawangan, Pantai Senggigi adalah beberapa destinasi wisata di pulau Nusa Tenggara. Sangat indah bukan melihat foto-foto keindahan alam disana? Meskipun aku belum pernah kesana namun aku sering mencicipi oleh-oleh khas dari Lombok yaitu manisan rumput laut yang sangat nikmat.

Nusa Tenggara Timur

Pulau Papua, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan juga menyimpan surga di dalamnya. Bagaimana mereka mempunyai senyum yang sangat manis dan wisata laut yang sangat indah, pakaian adat dan tarian penyambutan yang sangat menyenangkan untuk dilakukan. Oh iya, dari Manado aku punya teman yang pernah memberiku makanan khas daerah sana yaitu ikan cakalang. Makanannya memang pedas, namun sangat lezat untuk dicicipi. Selain itu yang sangat terkenal adalah Bunaken yang sangat indah akan surga bawah lautnya. 
Kalimantan

Papua


Teman-teman semua, mungkin dengan kalian membaca sedikit uraian yang aku tulis mungkin keingintahuan teman-teman dan keinginan untuk berwisata mengelilingi Indonesia langsung meningkat. Di Indonesia ini, kita bisa melihat bagaimana lebih dari 11000 pulau berjejer dan membentang menjadi nusantara. Mungkin benar lambang negara kita, burung garuda yang mencengkeram sebuah pita bertuliskan “Bhinneka Tunggal Ika”, bukankah Indonesia memang beragam? Jika dulu kita dipersatukan dengan keberagaman, sekarang kita juga dapat menjadi bangsa yang maju dengan keberagaman yang kita miliki.

Percayalah teman-teman, keberagaman ini adalah milik kita. Kekayaan ini adalah milik kita dan akan diwariskan kepada anak cucu kita kelak, jika kita tidak dapat menjaganya mungkin suatu saat akan luntur dan kita akan kehilangan semuanya. Sebelum terlambat, marilah kita mencintai keindahan negeri kita ini. Bukankah kita seharusnya bersyukur karena kita kaya?

Aku bersyukur karena aku dapat mengenal Indonesia berkat teman-temanku, bahkan aku tidak harus mengelilingi Indonesia  tetapi malah dikelilingi oleh Indonesia. Jangan kita buru-buru pamer untuk berwisata ke luar negeri, padahal negara kita sangat kaya akan tempat wisata yang tidak kalah dari negara lain. Menjelajah Indonesia dengan segala keunikan akan kebudayaannya tidak akan membuat kita kecewa, namun akan membuat kita lebih mencintai negeri kita. Aku pun begitu, saat aku sukses nanti aku sangat ingin berkeliling Indonesia dan mengeksplorasi kekayaan di dalamnya karena itulah kita diciptakan sebagai masyarakat Indonesia untuk menjaga dan mengenalkannya ke seluruh dunia.

Melambai-lambai, nyiur di pantai
Berbisik-bisik raja kelana
Memuja pulau, nan indah permai
Tanah airku Indonesia.”

Indonesia

Minggu, 03 Agustus 2014

High School Journey

It has been a long time I didn’t post anything in this blog. Well, these past half year has been so scary for me. In my 18 year-life. It has been the hardest part for me. After semester break in December, everything has been change as in January I started my last semester in high school. Everything felt so hard for me since many things to do in this semester. On March I got my practical exam or even started from January 26 for religion. You know what? My school really conducted an awesome practical exams. Let me list my practical exams:
·         Biology: Food test and Respiratory system
·         Chemistry: Buffer and Salt hydrolysis
·         Physics: Convex lens (I was making kinda tutorial video :p)
·         Music: Band performance (I was the vocalist of my class band, we played Liburan Indie by Endah n Rhesa)
·         Religion: Bible reading
·         PE: A lot of sport activities were done during this practical exam
·         English: Topic discussion
·         IL: Playing monologue, I got “Surat untuk Guru”
·         Japanese: Making video
Well, all the things above always be my rememberance of my High School. Always!
Not only my practical, here I’m gonna listing my timetable during the half year:
·         Final Exam for 12 grader (March)
·         National Exam (16-18 April)
·         A level Exam (7 May for PM 2&3, 22 May for M2)
·         UN announcement (20 May)
·         SNMPTN announcement (27 May)
·         Entrance test (1 June)
·         ASBI Graduation (10 June)
·         Announcement for entrance test (11 June)
·         ASBI Prom Night (11 June)
·         Last final assembly (13 June)
·         Last departure (14 June)
·         SBMPTN test (17 June)
·         Utul (22 June)
·         SBMPTN announcement (16 July)
·         Utul announcement (18 July)
Thank God I have done all the things above. I’ll always remember that!

Special thanks to teachers, staffs, Eagle, AAD, Pejuang, esp Arnold, Amel, Rosa, Rana, etc.

Kamis, 10 Oktober 2013

Hidup Bernegara Membangun Bangsa



Hari ini, Kamis 10 Oktober 2013 pada jam 12.30 aku dan teman-teman XII SCIENCE AAD belajar mengenai Bentuk Negara, Bentuk Pemerintahan, dan Sistem Pemerintahan. Berdasarkan diskusi awal kami dengan Miss Aul, di terdapat dua baris terisi pada setiap kolom yang dibuat. Untuk bentuk negara terdapat bentuk Kesatuan dan Federasi, sedangkan di dalam Bentuk Pemerintahan terdapat Republik dan Monarki (absolut, konstitusional, dan parlemen). Di dalam Sistem Pemerintahan terisi Presidensial dan Parlementer. 

Saat kami dibagi menjadi enam kelompok, aku mendapat bagian diskusi kelompok Sistem Pemerintahan Presidensial. Kebetulan, kelompok kami belum mendapat giliran presentasi, jadi Kamis minggu depan aku akan melakukan presentasi mengenai Sistem Pemerintahan Presidensial. 

Dua kelompok yang sudah melakukan presentasi adalah bentuk Negara Kesatuan dan Federasi. Berdasarkan hasil diskusi bersama mereka, dapat diketahui ciri-ciri, kelebihan, dan kekurangan bentuk Negara tersebut. Untuk Indonesia sendiri, sebenarnya kita sudah dapat menebak apa bentuk Negara kita ini. Ya benar sekali, Negara kesatuan. NKRI, Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Terbagi kedalam dua bentuk, yaitu sentralisasi dan desentralisasi. Jika kita meninjau lebih dalam tentang Indonesia, kita dapat ketahui bahwa Indonesia sepertinya menganut sistem semi-sentralisasi-desentralisasi. Kenapa? Otonomi daerah diberlakukan, kekuasaan pemerintah pusat masih diakui, sedikit bagian dalam ciri-ciri ini membuat kita sedikit “terbuka” mengenai apa yang menjadi bentuk Negara Indonesia ini sebenarnya.

Sebenarnya, masih banyak yang ingin aku ketahui tentang bentuk Negara. Sebagai permulaan hal ini sudah bagus tentunya. Lebih banyak contoh yang diberikan akan lebih membuka wawasan kita akan Negara kita sendiri. Untuk bab ini, motto yang tepat yaitu Kenali Negara kita dan jadi bangsa yang besar.

Kamis, 03 Oktober 2013

Ini Kronologis Kasus Mesuji Versi Komnas HAM




Rabu, 21 Desember 2011, 11:35 WIB


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Silang pendapat antara pemerintah dengan korban kekerasan Mesuji, Sumatra Selatan membuat fakta yang terjadi semakin kabur. Komnas HAM mencoba meluruskan duduk permasalah sebenarnya yang terjadi di sana, sekaligus bagaimana solusinya.
Komisioner Komnas HAM, Ridha Saleh, mengungkapkan akar permasalahan yang terjadi di Sungai Sodong, Mesuji, Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan kepada Republika, Rabu (21/12).
Ridha mengatakan, peristiwa di Desa Sungai Sodong dipicu oleh konflik tanah. Dimana pada tahun 1997 terjadi perjanjian kerjasama antara PT SWA dengan warga, terkait dengan 564 bidang tanah seluas 1070 ha milik warga untuk diplasmakan.
Perjanjian tersebut untuk masa waktu 10 tahun, setelah itu akan dikembalikan lagi kepada warga. Selama kurun waktu 10 tahun, setiap tahunnya warga juga dijanjikan akan mendapat kompensasi.
Namun hingga saat ini perusahaan ternyata tidak memenuhi perjanjian tersebut. Akhirnya pada bulan april 2011 masyarakat Sungai Sodong mengambil kembali tanah tersebut melalui pendudukan.
Tidak juga mengembalikan tanah tersebut, perusahaan malah menuduh pendudukan tanah warga tersebut sebagai gangguan. Kemudian, pada tanggal 21 April 2011, dua orang warga yakni Indra (ponakan) dan Saytu (paman) sekitar pukul 10.00 WIB keluar rumah berboncengan bertujuan ingin membeli racun hama. 
Mereka melewati jalan poros perkebunan warga (bukan wilayah sengketa dan di luar Desa Sungai Sodong).Tidak ada yang mengetahui peristiwanya, tiba-tiba pada pukul 13.00 WIB tersebar kabar ada yang meninggal 2 orang.Berita itu sampai ke warga Sodong termasuk keluarga korban.
Mendengar berita tersebut, keluarga korban termasuk paman dan adiknya langsung menuju TKP dan menemukan Indra terkapar di jalan dengan luka tersayat lehernya(tidak sampai putus) dan diduga ada 3 luka tembak, dua di dada dan satu di pinggang. Sementara Saytu ditemukan di dekat perkebunan kelapa sawit atau sekitar 70 meter dari jasad Indra, dengan posisi tengkurap dalam keadaan sekarat.
"Saytu lalu ditanya adiknya siapa yang melakukan penganiayaan itu.Saytu menjawab yang melakukan adalah satpam, pam swakarsa, dan aparat," ungkap Ridha.
Lalu, sekitar pukul 14.00 WIB, sebagian warga mendatangi base camp perusahaan dan ber unjuk rasa di situ.Mereka mempertanyakan, serta meminta pertanggujawaban mengapa keluarga mereka dibunuh.Menurut pengakuan warga, kata Ridha, saat berdemo mereka tidak melakukan tindakan anarkis apalagi melakukan pembunuhan.
"terkait dengan 5 orang security perusahaan yang meninggal mereka tidak tahu. Ini yang harus diluruskan," kata Ridha.
Reporter : M Fakhruddin
Redaktur : Stevy Maradona
 
sumber:
  Hasil Analisis:
Mesuji merupakan sebuah tempat yang terletak di Sumatera Selatan ini memang sangat gempar pada akhir 2011.Tempat ini santer diberitakan dua tahun yang lalu terkait dengan sebuah peristiwa yang terjadi di situ. Kasus yang sebenarnya kecil ini memang seharusnya dapat dihindari dari dulu. Peristiwa yang memakan banyak korban ini seharusnya menjadi pelajaran bagi semua pihak agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali. 

Jika kita telisik lebih jauh tentang kasus ini, sebenarnya kasus ini hanya dipicu oleh kesalahpahaman antara PT SWA dengan warga Mesuji.Dari uraian Ridha Saleh ini, kita dapat menelisik hubungan antara kasus ini dengan pelanggaran terhadap sila-sila Pancasila.
 
Peristiwa di Desa Sungai Sodong dipicu oleh konflik tanah. Dimana pada tahun 1997 terjadi perjanjian kerjasama antara PT SWA dengan warga, terkait dengan 564 bidang tanah seluas 1070 ha milik warga untuk diplasmakan.
Perjanjian tersebut untuk masa waktu 10 tahun, setelah itu akan dikembalikan lagi kepada warga. Selama kurun waktu 10 tahun, setiap tahunnya warga juga dijanjikan akan mendapat kompensasi.
Namun hingga saat ini perusahaan ternyata tidak memenuhi perjanjian tersebut.Akhirnya pada bulan April 2011 masyarakat Sungai Sodong mengambil kembali tanah tersebut melalui pendudukan. 


Dari uraian di atas kita dapat lihat bahwa adanya pelanggaran terhadap sila kedua dan kelima yaitu “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” dan “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. Dari situ kita dapat lihat bahwa adanya penindasan terhadap warga Mesuji.Penindasan ini berbentuk kerjasama yang pada kenyataannya adalah sebuah penipuan.Warga yang mempunyai tanah secara halus dipaksa untuk mengikuti perjanjian ini. Bentuk penipuan ini dengan tidak dipenuhinya perjanjian yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.Secara manusiawi, kita dapat melihat bahwa kejadian ini sangat merugikan warga yang tanahnya diambil secara paksa. 


Hak Asasi Manusia dilanggar dalam kasus ini. Penghargaan atas kehidupan seharusnya sama bagi setiap warga negara. Mereka mempunyai kedudukan yang sama di mata Hukum yang berlaku di Indonesia. Baik warga maupun PT SWA seharusnya mereka mempunyai perlakuan dan kedudukan yang sama di Indonesia. Selain itu, penganiayaan yang terjadi pada warga sangatlah tidak berperikemanusiaan. Warga yang tidak tahu apa-apa ditemukan dalam keadaan teraniaya dan bahkan ada yang meninggal.Seharusnya bukti ini tidak dapat dibiarkan begitu saja. Terlebih Indonesia yang sangat menjunjung tinggi hukum dan Hak Asasi Manusia. Kejadian ini seharunya dapat diselesaikan dengan baik-baik dan damai jika semua pihak mau menyelesaikannya.Sehingga peristiwa ini tidak berlarut-larut dan berbuntut dengan penghilangan nyawa seseorang.

Jika kita lihat dari sila kelima Pancasila, tidak ada sisi keadilan bagi warga Mesuji, mereka yang seharusnya mempunyai hak penuh atas tanah mereka sendiri malah tidak mendapatkan hak mereka. Keadilan memang bukan berarti sama, memang keadilan lebih berarti pada memberikan kepada setiap orang yang menjadi hak mereka. Apakah kasus ini dapat dikatakan sebagai sebuah keadilan? Tanah warga diambil dan tidak kunjung dikembalikan, secara ironi kita bisa katakan bahwa hak mereka telah dirampas dan diambil. Pembohongan publik sangatlah nyata di sini.
Selain sila kedua dan kelima, pelanggaran juga nyata terjadi pada sila keempat Pancasila. Dari uraian di bawah ini kita dapat memprediksi apa yang dilanggar dalam sila keempat Pancasila.

Lalu, sekitar pukul 14.00 WIB, sebagian warga mendatangi base camp perusahaan dan ber unjuk rasa di situ.Mereka mempertanyakan, serta meminta pertanggujawaban mengapa keluarga mereka dibunuh.Menurut pengakuan warga, kata Ridha, saat berdemo mereka tidak melakukan tindakan anarkis apalagi melakukan pembunuhan. 
 
Sila keempat yang berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan” sangatlah tidak diindahkan oleh warga dan PT SWA.Seharusnya masalah ini dapat dibicarakan baik-baik dengan musyawarah mufakat.Pelanggaraan ini nyata adanya dengan dilakukannya demonstrasi oleh warga sekitar. Memang demonstrasi ini merupakan salah satu wujud penyampaian pendapat, namun demonstrasi ini menjadi tidak benar jika dilakukan dengan kekerasan ataupun tindakan anarkis yang merugikan banyak pihak.. Hal ini  sangat bertentangan dengan tradisi yang sudah mendarah daging, yaitu berbicara untuk menyelesaikan permasalahan secara baik-baik. Selain musyawarah untuk mufakat, selain itu ada juga pelanggaran lain yang terjadi dalam kasus Mesuji sesuai dengan sila keempat. salah satunya yaitu keputusan-keputusan lembaga hukum yang tidak sesuai dengan azas untuk mencapai mufakat,sehingga banyak masyarakat yang merasa dirugikan.Jika kasus ini bermula sejak dulu, seharusnya aparat penegak hukum dapat membuat keputusan yang paling bijaksana dalam menanggapi kasus ini. Namun kenyataannya bukanlah demikian, kasus ini berlarut-larut dan memakan korban jiwa pada akhirnya.

Selain kedua poin tersebut kita dapat bersama-sama melihat bahwa keegoisan manusia masih menonjol dalam kasus ini. Dalam kasus ini terlihat bahwa ada pihak yang lebih mementingkan kepentingan pribadi atau golongan daripada kepentingan bersama atau masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa pihak-pihak tersebut belum memaknai Pancasila secara umumnya dan Sila ketiga “Persatuan Indonesia” dengan baik. Jika semua pihak mau bersatu dan menghilangkan sisi ego masing-masing, kasus sedemikian rupa tidak akan terjadi karena persatuan sudah terpupuk dalam diri masing-masing sehingga konflik-konflik yang bersumber dari hal kecil ini tidak menjadi bom yang meledak saat tersulut percikan api.

Inilah hasil analisis saya tentang kasus Mesuji ini.Bukanlah hal yang mudah untuk mengamalkan sila-sila yang ada dalam Pancasila, namun perlu ada waktu untuk memulai.Memulai dari hal-hal kecil di dalam kehidupan kita. Pancasila adalah dasar dan ideologi negara kita, jika kita merasa memiliki Pancasila itu sendiri kita tidak akan mempunyai waktu untuk melanggarnya. Sekian analisis tentang pelanggaran terhadap sila-sila Pancasila.Kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan agar menjadi lebih baik.Terima kasih.